Minggu, 03 Mei 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 April 2020


Sembahyang Leluhur, bukanlah hanya dengan persembahan beberapa mangkok sayuran telah dianggap sebagai ungkapan rasa hormat, tetapi yang paling penting adalah pendidikan kesusilaan dan pendidikan etika moral harus ditingkatkan secara drastis.

Bagaimana caranya supaya dapat segera menemukan kembali hati dan tindakan yang berbakti pada Ayahbunda dan menghormati guru. Apabila niat hati yang berbakti pada Ayahbunda dan menghormati guru itu sudah hilang, maka ini merupakan sikap yang sungguh tidak menghormati Leluhur, ini merupakan penyebab sesungguhnya dari terjadinya bencana.

Bagaimana sikap kita yang seharusnya dalam menghormati Leluhur? Apabila sedikit ketulusan pun tidak ada sama sekali, maka ini sungguh durhaka.

Jarak antara era kehidupan Leluhur dengan kita, tidaklah terpisah begitu jauh, namun kita malah melupakannya, melihat hal ini, hati Leluhur jadi dingin, sangat bersedih.

Terhadap ajaran Leluhur, kita tidak mengamalkannya, harapan Leluhur pada diri kita, kita juga tidak mewujudkannya. Maka itu kita harus giat berusaha mencari kembali ajaran Leluhur.

Kami menyusun sebuah buku yang berjudul “Sheng Xue Gen Zhi Gen (sebuah buku yang di dalamnya terdapat kumpulan klasik, antara lain Di Zi Gui, Klasik Tiga Aksara dan sebagainya)”.

Bagaimana cara belajarnya? Setiap hari minimal harus dibaca satu kali, harus melakukan sujud sebanyak tiga kali. Serupa dengan Leluhur berada di hadapan kita, tiap hari bersujud sebanyak tiga kali, mengulangi belajar ajaran Leluhur sebanyak tiga kali.

Mengerahkan segenap daya upaya guna memulihkan pendidikan kesusilaan dan pendidikan etika moral, inilah bentuk ungkapan bakti pada Leluhur.

Mesti berbakti pada Leluhur, yakni dengan mengamalkan ajaran. Para putra-putri Tionghoa, kita harus membangkitkan niat mulia guna memulihkan pendidikan kesusilaan dan pendidikan etika moral, hal ini lebih penting daripada bersujud pada Leluhur di Memorial Hall!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 April 2020
Bertempat di : Vihara Jile Si, Tainan, Taiwan


祭祖不是那幾盤菜就是恭敬是一片恭敬心幾盤菜是代表。這個警告的意義我們要能體會到。老祖宗、古聖先賢對於那幾盤菜多少、好壞,我覺得我們的祖先很慈悲,差一點不再責怪;最重要的,倫理道德大幅度的降溫,怎麼樣把孝親尊師這種心行趕緊找回來。孝親尊師的心念沒有了,這才是真正對老師、對祖先的大不敬,這是災難真正的原因。

我們用什麼心、用什麼禮、用什麼態度面對祖宗?這比表面更重要。一點真誠、誠意都沒有了,這大不孝,這是祖宗最不願意看到的。祖宗距離我們不算太遠,忘掉了,我想祖宗看到很寒心、很難過。能不能怪祖宗?不能怪祖宗。為什麼?我們對祖宗的教誨沒做到,祖宗對我們的期望沒做到。過失,固然古人有過失,我們這一代的人過失更大,丟掉的距離更遠,祖宗看到了心裡難過。

我們要努力、要奮發把老祖宗的教訓找回來。我們給兒童編了一套書,《聖學根之根》,編了一個小冊子,冊子編出來了,有沒有去讀它?有沒有每天把它念一遍?怎麼學法?每天至少要念一遍,要拜三拜。念得熟,行,天天要照行,心裡頭有尊敬老祖宗,跟老祖宗感應道交。祭神如神在,這個神是祖宗,不是別的神。如同祖宗在面前,每天拜三拜,把老祖宗的教訓練習三遍。

盡一切可能恢復教育古老的私塾教育裡面內容倫常道德這就是孝祖宗。要孝,孝是效法;要順,順是要依教奉行。中華兒女,我們發心把它恢復起來,這個比堂廟裡面叩拜祖先更重要!所以我們多想想。

文摘恭錄 法音宣流第十二集 | 2020/4/11  台南極樂寺