Minggu, 17 April 2022

JTSXL 27 - Kisah Praktisi Peng Shao Sheng

 

 

Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)

Dinasti Qing (1636-1912), Kisah Praktisi Peng Shaosheng (Upasaka Peng Jiqing/Penulis Jingtu Shengxian Lu)

 

Pada zaman Dinasti Qing, Peng Shaosheng, nama Buddhis Jiqing, nama lain Yunchu, orang daerah Changzhou Provinsi Jiangsu (sekarang Kota Suzhou).

 

Sewaktu kecil, ia sangat pintar dan bijaksana. Pada usia 16 tahun, ia lulus ujian tingkat kabupaten bergelar Xiucai. Tahun kedua, lulus ujian tingkat provinsi, bergelar Juren. Tahun ketiga lulus ujian negara bergelar Jinshi. Tetapi ia tidak menjadi pejabat karena ini, sepanjang hayatnya, ia berstatus sebagai Jinshi, melatih diri di rumah seumur hidupnya.

 

Praktisi Peng Shaosheng awalnya tidak meyakini Buddha Dharma, ia suka dengan buku dan artikel duniawi, bercita-cita memberi manfaat bagi orang banyak. Kemudian pada suatu hari, ia tiba-tiba sadar, dan berkata, “Saya belum memahami hati sejati-ku, bagaimana sebaiknya?”

 

Ada yang memberitahukannya tentang cara melatih diri Taoisme, setelah ia melatih diri selama 3 tahun, tetapi tidak ada hasil. Kemudian ia membaca Sutra Buddhis, barulah tiba-tiba mengerti, dan berkata, “Akar dari Taoisme ternyata ada di sini!” Jadi ia pun beralih mulai yakin pada Buddha dan belajar Buddha Dharma.

 

Praktisi Peng Shaosheng sangat mengagumi Gao Zhongxian di Liangxi dan Liu Yimin di Lushan, moral dari kedua praktisi senior ini. Karena tempat dimana kedua praktisi senior ini belajar ada di “Donglin”, jadi praktisi Peng Shaosheng menjuluki dirinya sendiri sebagai “Erlin”.

 

Praktisi Peng Shaosheng memiliki sifat bakti dan tulus. Saat menjalani masa berkabung buat ibundanya, ia tinggal di samping kuburan ibunya selama 3 tahun.

 

Setelah ayahnya meninggal, ia membangun sebuah vihara pelafalan Amituofo untuk ayahnya, dan bertekad dengan jasa kebajikannya setiap hari mengulang membaca Avatamsaka Sutra sebanyak 10 kali, Amitabha Sutra 1000 kali, Sutra Intan 1000 kali, lafalan Amituofo sebanyak 10 juta lafalan, mewakili ayahnya melakukan pelimpahan jasa terlahir ke Alam Sukhavati.

 

Kemudian, ia meninggalkan semua ilmu duniawi yang ia pelajari dulu, memfokuskan diri belajar dan melatih diri dalam Buddha Dharma. Ia sangat suka dengan tulisan karya praktisi senior Li Tongxuan dan Master Yongming, terutama mengagumi Master Lianchi dan Master Hanshan sebagai guru sesepuh Aliran Sukhavati.

 

Pada usia 29 tahun, praktisi Peng Shaosheng berhenti makan daging, pada usia 34 tahun, dibawah bimbingan Bhiksu Wenxue, mengambil sila Bodhisattva, semenjak itu, tidak lagi mendekati wanita, dan menjuluki dirinya dengan julukan “Putra yang Tahu Jalan Pulang”. Ia pernah berkata, cita-citanya ada di Tanah Suci Sukhavati, dan tindakannya ada di sila Bodhisattva. Serta menulis sebuah syair ikrar.

 

Kemudian, ia mengasingkan diri di paviliun Wenxing, melatih diri dan menamakan tempat yang dihuninya sebagai “Yixingju”. Selama kurun waktu mengasingkan diri, praktisi Peng Shaosheng menulis 10 bait puisi melatih diri.

 

Kemudian, praktisi Peng Shaosheng mengundang pelukis untuk melukis keagungan Alam Sukhavati sesuai dengan deskripsi di dalam tiga judul Sutra Aliran Sukhavati, menghasilkan karya “Lukisan Alam Sukhavati”. Kemudian, setelah 4 kali direvisi, selama setengah tahun barulah selesai, dan membuat puisi.

 

Peng Shaosheng juga mengasihani para makhluk di zaman berakhirnya Dharma, karena kekurangan pengetahuan benar dan pandangan benar, yang menyebabkan berbagai macam ajaran saling diskriminasi, kemudian menulis karya sastra untuk menetralkan kesalahpahaman antara ajaran Konfusius dan Buddha, juga menulis sastra berjudul “Hua Yan Nian Fo San Mei Lun” untuk menetralkan perdebatan antara Aliran Zen dan Aliran Sukhavati, menulis karya berjudul “Jing Tu San Jing Xin Lun” untuk menyampaikan makna Aliran Sukhavati yang belum tersampaikan sebelumnya. Hasil karyanya “Ju-shi-zhuan” “Shan-nv-ren-zhuan” “Jing-tu-sheng-xian-lu” mampu menuntun semua kalangan, tersebar luas di dunia.

 

Praktisi Peng Shaosheng sebelumnya pernah mengumpulkan emas, dan menyimpannya di bank, melalui perhitungan bunga dan pengeluaran emas ini, untuk membangun vihara, mencetak buku, berdana pada Sangha dan orang banyak.

 

Ia membuka “Jinqutang” untuk membantu orang-orang miskin, membuka “Runzutian” untuk merawat orang-orang miskin, membangun “Xulihui” untuk membantu janda, membangun “Fangshenghui” untuk menolong satwa. Semua kebajikan di atas memiliki syair ikrar masing-masing, namun seluruh jasa tersebut dilimpahkan untuk terlahir ke Alam Sukhavati.

 

Praktisi Peng Shaosheng di tempat sekitar Suzhou dan Hangzhou, melatih diri selama belasan tahun, setiap hari pasti ada jadwal kebaktian tetap. Ia juga sudah mengatur tentang hal pemakaman menjelang ajal untuk dirinya.

 

Sampai pada tahun ke-60 era kekaisaran Qianlong, musim gugur, praktisi Peng Shaosheng terserang diare, namun tetap berada di pavilin Wenxing melafal Amituofo dengan tekun.

 

Setelah masuk musim dingin, perlahan-lahan kondisinya semakin melemah, ia pun dengan jelas menyampaikan pada keponakannya Zhuhua tentang semua uang di organisasi amal, serta memberitahunya tidak boleh berhenti melakukan perbuatan baik ini untuk selamanya.

 

Saat itu ada seorang Bhiksu bernama Zhenqing, bertanya padanya, apakah ia telah melihat kemunculan fenomena istimewa. Praktisi Peng berkata, “Ada fenomena istimewa apa! Peristiwa penting saya akan jatuh pada tahun depan bulan pertama hari pertama pegawai pemerintah masuk kerja.

 

Kemudian, sampai pada era kekaisaran Jiaqing, tahun 1796 Masehi tanggal 20 bulan 1 pada pagi hari, praktisi Peng menulis sebuah puisi perpisahan. Kemudian, ia duduk bersila menghadap ke arah Barat, melafal Amituofo dan terlahir ke Alam Sukhavati dengan damai. Hari itu bertepatan awal tahun saat pemerintahan mulai masuk kerja, ia berusia 57 tahun.

 

Video :

https://youtu.be/AoCUSzc9Uy4

 

《淨土聖賢錄》

清彭紹升

彭紹升,法名際清,字允初,一字尺木,蘇州長洲人。幼聰穎。年十六,為諸生。明年舉於鄉。又明年,捷南宮,以名進士終於家。初不信佛,好世間文字,志存利濟。忽自省曰,吾未明吾心,奈何。或告以道家修煉法。習之三年,不效。後讀佛書,爽然曰,道之所歸在是矣,始信向佛乘。慕梁溪高忠憲、廬山劉遺民之為人,故又號曰二林,以兩公修學地,同名東林也。性純孝,居母喪,宿殯側者三年。父歿,建念佛道場,又願以平日所誦華嚴經十部,彌陀經一千部,金剛經一千部,佛號一千萬聲,代父迴向西方。已而盡棄所習,專心竺教,好方山、永明之書。尤推蓮池、憨山,為淨土之前導。年二十九,斷肉食。又五年,從聞學定公,受菩薩戒,自是不復近婦人,以知歸子自稱。嘗言志在西方,行在梵網。其自誓文云,若我際清,既受戒已,還復破戒,增長惡法,毀壞善根。唯願護法諸天,速行誅殛,為世鑑戒。若我際清,克厲身心,護持戒品。盡此形壽,必生安養。十方三寶,為我證明,俾我速得念佛三昧。臨命終時,遠離塵垢,親見彌陀。脫然西邁,更無遮障。見者聞者,如我發心。生極樂國,獲無生忍。回入娑婆,普度有情,俱成正覺。後閉關文星閣,修一行三昧,顏所處曰,一行居。作閉關詩十首。一云,福德門頭事孰真,腳邊狼藉幾多春。而今迴向無生國,蝶夢龕中瞌睡頻。二雲,我佛真身遍十虛,塵塵寂滅更無餘。休將知見重分別,一念迴光識得渠。三雲,輪珠一串無頭尾,念念明時粒粒圓。六字打開無盡藏,拈來放去只如然。四雲,園居深處悄如山,長日何人更扣關。報與諸公勤護惜,休從門外苦追攀。五云,堯峰山下云深處,聞說幽人策短藜。多事東風輕漏洩,經聲又度小樓西。六雲,一枝梅萼破寒林,得意春風枝上禽。聲色堆中休錯過,焚香為爾念觀音。七雲,舉首低頭放下看,蓮池不隔一毫端。迦陵音里分明說,常寂光中休自瞞。八雲,閒話閨中破寂寥,人傳此夕是元宵。法華課罷無餘事,龍井新茶試一瓢。 (自註,時為二女子授法華經。)九雲,重向尼山訪舊盟,鏗然點瑟話無生。蓮華腳下如輪大,沂水春風掉臂行。十雲,香山老子最清真,每到歧途一問津。莫悵華原消息斷,溪邊依舊十分春。又令畫工繪極樂世界圖,悉本淨土三經依正莊嚴,凡四易稿,閱半載乃成。自題偈曰,若人欲了知,三世一切佛。應觀法界性,一切唯心造。我讀華嚴偈,信入淨土門。由諸佛淨願,成就妙莊嚴。淨願如虛空,不拒種種相。無邊功德水,湧現寶蓮華。一華一眾生,具有如來藏。寶池及寶樹,圍繞寶欄楯。重重妙樓台,充滿虛空界。或浴香水流,或享上妙味。或趺坐經行,或誦經聽法,或衣裓盛華,供養十方佛。或上善同會,畢入菩提場。眾鳥共天樂,暢發和雅音。從聞入思修,一念總超越。況乃無量壽,安坐寶華台。慈雲覆人天,諸根普一雨。聞法得解脫,直至次補處。如斯利益事,思議何可窮。亦如彼畫師,一心所轉變。不離毫端量,現此寶王居。非我複非渠,一即遍一切。畫與能畫人,畢竟了無有。願見者聞者,如我所發心。憑茲一念功,自致不退轉。何論萬億程,當處悉具足。又憫末法眾生,不具正眼,互相抵觸。著一乘決疑論,以通儒釋之閡。著華嚴念佛三昧論,以釋禪淨之諍。著淨土三經新論,以暢從上蓮宗未竟之旨。其居士傳、善女人傳、淨土聖賢錄,隨機接引,世多傳而誦之。又嘗醵金萬兩,權入出息,以創佛宮、刊教典、飯僧眾,開近取堂以周窮乏,置潤族田以贍貧族,舉卹厘會以濟孀居,立放生會以全物命,各有發願文,迴向淨土。於蘇杭僧舍,屏居十餘年,日有課程。預為終制,俾無立後。乾隆六十年秋,下痢,仍居文星閣。入冬,精神漸耗。將諸善會貲,一一囑付其侄祝華,令以後永久勿替。有僧真清,問曾見瑞應否。紹升曰,有何瑞應,我大事在來年開印日耳。至嘉慶元年,正月二十日清晨,作辭世偈云,出沒閻浮塵點身,流離瑣尾竟何因。而今驀直西方去,瞥眼收回萬劫春。遂西向趺坐,念佛而脫。時果為署中開印日,年五十七。 (居士傳,二林居集,一行居集,觀河集,彭氏家譜,僧真清述。)評曰,余聞二林不若一林好,就了廬山去錫山。竊深然其語。及讀一行書,而歎其去就之得宜。讀決疑、念佛兩論,覺非一非二,無我無渠,乃爽然自失矣。