Minggu, 06 Februari 2022

JTSXL 20 - Kisah Praktisi Qi

 

 

Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)

Dinasti Qing (1636-1912), Kisah Praktisi Qi

 

Pada zaman Dinasti Qing, di daerah Xinghua Provinsi Jiangsu, ada seorang wanita yang bermarga Qi. Ia berlindung pada Buddha, Dharma, Sangha, dan menjadi upasika, nama Buddhis-nya De Ji.

 

Pada saat masih muda, ia menikah pada seorang pelajar bermarga Wang yang berasal dari desa yang sama. Sebelum Nenek Qi mencapai usia 40 tahun, ia sudah menyadari betapa jahat dan kacaunya dunia ini, serta timbul niat kuat untuk mengakhiri tumimbal lahir, bertekad untuk terlahir ke Alam Sukhavati dalam satu kehidupan ini.

 

Untuk ini, Nenek Qi setiap hari melafal Amituofo sebanyak 30 ribu lafalan. Kemudian, Bhiksu Xi Gu menyelenggarakan Visudhi Trisarana untuknya, tidak lama kemudian ia mengambil Pancasila Buddhis.

 

Pada saat Nenek Qi berusia 89 tahun, ia terkena penyakit ringan. Pada tahun itu bulan 3 tanggal 8, ia memberitahukan keluarganya, “Pada tanggal 16 bulan ini, saya akan terlahir ke Alam Sukhavati!”

 

Keluarganya berkata, “Tanggal 16 adalah “Hong Sha Ri” hari yang tidak baik.” Nenek Qi berkata, “Kita adalah praktisi yang belajar Buddha Dharma, tidak perlu melakukan sesuatu hal berdasarkan pantangan duniawi. Bagi saya, mana ada hari yang baik atau tidak baik. Namun, supaya tidak mengundang gunjingan, dan menyebabkan praktisi lainnya jadi mundur hatinya, saya akan mengikuti kehendak orang banyak, meninggal pada tanggal 14, bagaimana?

 

Kemudian sampai pada tanggal 14, setelah bangun pagi, Nenek Qi mengenakan jubah, kemudian melafal Amituofo dan terlahir ke Alam Sukhavati. Peristiwa ini terjadi pada era pemerintahan Kaisar Jiaqing.

 

Video :

https://youtu.be/UWmM2sXd0Kg

  

《淨土聖賢錄》

清祁氏

祁氏,法名德濟,江蘇興化人,歸同里王生。年未四旬,慨然以濁世為厭,誓願求生安養,日誦佛名三萬聲。歸依溪谷和尚,旋受優婆夷戒。年八十九,染微疾。其年三月八日,告所親曰,我十六日當西去。或謂之曰,十六乃紅沙日,不吉。祁氏曰,我修行人,不依俗忌,有何不吉耶。雖然,勿令俗人議我,致退善心,即以十四日去,何如。至十四日,晨起,披縵衣,持佛名而逝。時在嘉慶中。 (染香續集)