Minggu, 23 Januari 2022

JTSXL 19 - Kisah Bhiksu Xiang Deng

 

 

Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)

Dinasti Qing (1636-1912),  Kisah Bhiksu Xiang Deng (Bhiksu Pengurus Dupa dan Pelita)

 

Bhiksu Xiang Deng, Bhiksu ini dipanggil demikian karena orang-orang tidak mengetahui asal usulnya, juga tidak mengingat nama Buddhis-nya. Hanya mengetahui bahwa beliau pada era Kaisar Guangxu, mengurus dupa dan pelita di Vihara Fo Ding Shan, di Gunung Putuo.

 

Bhiksu Xiang Deng ini, di kala sibuk maupun senggang, selalu melafal Amituofo berkesinambungan tidak terputus. Dana persembahan umat, seluruhnya digunakan untuk membantu orang dan menjalin jodoh Dharma.

 

Bhiksu Xiang Deng akrab dengan seorang Bhiksu Xing Tang (Bhiksu bagian konsumsi). Suatu hari, Bhiksu Xiang Deng berkata pada Bhiksu Xing Tang,

“Shixiong, besok usai kebaktian pagi, saya akan pergi ke Alam Sukhavati.”

“Merepotkan Shixiong membantu saya melakukan suatu hal.”

“Saat saya akan terlahir ke Alam Sukhavati, Shixiong tolong memukul genta vihara sebanyak 3 kali.”

Bhiksu Xing Tang menyetujui permintaan Bhiksu Xiang Deng.

 

Keesokan paginya, setelah para Bhiksu selesai melakukan kebaktian pagi, Bhiksu Xiang Deng telah mempersiapkan diri untuk terlahir ke Alam Sukhavati, tetapi Bhiksu Xing Tang lupa memukul genta.

 

Seperti biasanya ia menuju ke ruang makan, mengurus sarapan para anggota Sangha. Saat ia selesai makan bubur, barulah teringat tentang hal memukul genta, dan buru-buru pergi mencari Bhiksu Xiang Deng.

 

Bhiksu Xiang Deng melihat Bhiksu Xing Tang datang, lalu berkata, “Shixiong, saya sudah lama menunggu-mu, mengapa anda baru datang sekarang.”

“Apakah anda melihat sudah banyak Buddha dan Bodhisattva yang telah hadir di sini?”

Usai berbicara, Bhiksu Xiang Deng melafal Amituofo, dan terlahir ke Alam Sukhavati dengan posisi duduk bersila.

 

Video :

https://youtu.be/pVT5baqvMcU

 

《淨土聖賢錄》

清香燈僧

香燈僧,未詳所出,亦忘其名。光緒間,在普陀佛頂山大悲樓司香燈。無論忙閒,念佛不輟。所得襯施,悉以供眾結緣。向與同寺一行堂僧友善,一日忽謂行堂僧曰,明晨早殿完,吾當西歸,勞兄一助,我臨去時,請擊大鐘三聲。行堂僧應諾,屆時且忘記,至粥後憶及始去。香燈僧曰,吾候兄久,何今始來,汝見此處諸多佛菩薩否。遂端坐念佛而化。 (此事在佛頂時,親聽文質和尚說,惜未問其名。了然述)

 

 

Minggu, 16 Januari 2022

JTSXL 18 - Kisah Praktisi Wang Fengyuan

 

 

Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)

Periode Tiongkok Nasionalis (1912-1949), Kisah Praktisi Wang Feng-yuan

 

Wang Feng-yuan, alias Lan Chen, berasal dari Kota Wuxi Provinsi Jiangsu, pada Periode Tiongkok Nasionalis. Sifatnya ramah dan hangat, toleransi dalam melakukan sesuatu, tidak memamerkan kemampuannya, penuh pengertian.

 

Dalam kehidupannya, Wang Feng-yuan sangat hemat dan sederhana, memiliki moral yang baik, tidak pernah mengharapkan ketenaran dan keuntungan. Hanya terhadap hal bantuan sosial, Wang Feng-yuan tidak pernah ragu memberikan uluran tangan.

 

Karena sikapnya yang seperti ini, ketika kota-nya mendirikan Organisasi Amal Pu Ren, orang-orang mengajukannya sebagai pengurus. Wang Feng-yuan yang telah menjadi pengurus, dalam kesehariannya tetap bersikap rendah hati terhadap orang banyak, tidak memperebutkan apapun.

 

Sikapnya dalam menangani urusan dan memperlakukan orang lain, tidak terikat pada prasangka, serta melakukan sesuatu hal dengan adil dan jujur, terhadap pekerjaannya juga tidak takut susah dan tidak takut dikomplain orang lain.

 

Musim semi tahun 1921, Master Can Xia dan beberapa orang sahabat Dharma mendirikan organisasi Tanah Suci di Xi Lin Chan Yuan, bersama-sama melatih Pintu Dharma Tanah Suci. Wang Feng-yuan pun ikut serta dengan hati gembira. Ia penuh keyakinan dan tekad kuat terhadap Alam Sukhavati. Setiap hari dari pagi sampai malam, begitu ada waktu,nia pun melafal Amituofo.

 

Kemudian, sampai pada tahun 1923, beberapa hari sebelum tanggal 15 Agustus, di leher Wang Feng-yuan muncul sebuah bisul beracun, obat apapun tidak bisa menyembuhkannya, 10 hari kemudian, penyakitnya bertambah parah.

 

Pada malam hari tanggal 27 Agustus, Wang Feng-yuan nadinya melemah, dan kondisinya kritis, tapi ia tetap duduk bersila dengan hormat, tidak berhenti melafal Amituofo, hampir sepanjang waktu satu dupa.

 

Kemudian keesokan harinya, Wang Feng-yuan menjadi segar kembali, wajahnya tenang, seakan-akan segala kesakitan telah hilang, serta terlebih dahulu mengetahui waktu kapan ia akan terlahir ke Alam Sukhavati, ia pun meminta keluarganya untuk mengundang para sahabat Dharma, untuk membantunya melafal Amituofo.

 

Melafal Amituofo sampai tengah malam, Wang Feng-yuan meminta keluarganya membantu dia mengganti pakaian, serta memapahnya berdiri menghadap ke arah Barat.

 

Memegang tasbih sambil melafal Amituofo berkesinambungan, raut wajahnya sangatlah agung dan tenang. Ia berdiri melafal Amituofo, kemudian kembali lagi ke tempat duduk, terus melafal Amituofo berkesinambungan dengan duduk bersila.

 

Wang Feng-yuan melafal Amituofo sampai mendekati jam 1 dini hari. Ia tiba-tiba menolehkan kepala dan berkata pada putranya, “Saya segera terlahir ke Alam Sukhavati!” Begitu selesai berbicara, nafas Wang Feng-yuan pun terhenti. Dan jarinya seperti masih memegang tasbih dan melafal Amituofo.

 

Belasan jam kemudian, keluarganya memeriksa suhu tubuhnya, sekujur tubuhnya telah menjadi dingin, hanya puncak kepala saja yang masih hangat. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Agustus 1923. Saat itu Wang Feng-yuan berusia 56 tahun.

 

Video :

https://youtu.be/SXc3qcGcTjc

 

《淨土聖賢錄》

民國王逢源

王逢源,字瀾臣,江蘇無錫人。性渾融,無圭角,練達世務。然素履簡潔,不希榮利。唯對慈善公益,毅然勇為。故邑中創溥仁慈善會,推為乾事。居常和光同塵,不拘成見。及當事正直,不恤勞怨。辛酉春,參霞上人,與諸居士等,結蓮社於西林禪院,提倡淨業,逢源亦欣然來集,信願並摯。昕夕有暇,常宣佛號。癸亥中秋前數日,疽發於項,百藥罔效。浹旬之後,患益甚。二十七日夜,脈象瀕危,猶端坐誦持,盡香五寸許。翌日,神氣宴然,病若失。豫知時至,召諸淨友助之念佛。夜分,呼家人為更衣已,命掖之起,面西立,掐珠念佛,狀殊從容。有頃,登床趺坐,念佛不休。三鼓後,顧其子語曰,我往生西方極樂國去矣。語畢,氣息寂然,而指猶宛然作掐珠狀。遍體全涼,頂門獨暖。時民國十二年,八月二十九日,年五十六。