Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)
Periode Tiongkok Nasionalis (1912-1949), Kisah Bhiksu Cheng Song
Pada periode Tiongkok Nasionalis, ada seorang Bhiksu Cheng Song, sejak kecil hidup miskin dan sendirian. Selama bertahun-tahun ia bekerja sebagai pembantu di Vihara Baiyi di daerah Mianyang, Provinsi Sichuan.
Kepala Vihara melihatnya jujur dan sederhana, kemudian menerimanya sebagai murid, dan mengajarkannya Pintu Dharma Tanah Suci. Bhiksu Cheng Song menerima dan mengamalkan sesuai ajaran, melafal Amituofo dengan setulus hati.
Setelah gurunya meninggal dunia, Bhiksu Cheng Song di dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih mensucikan diri dan bersahaja, bahkan mengeluarkan seluruh tabungannya untuk mendukung vihara dan menyebarkan Buddha Dharma.
Kemudian, ibu dari Bhiksu Cheng Song ditelantarkan oleh keluarga suaminya. Jadi Bhiksu pun menjemput ibunya yang sudah tua dan menjaganya sampai meninggal dunia, serta membuat upacara pemakaman ibunya.
Dalam keseharian Bhiksu Cheng Song sangat murah hati, mengasihi dan memberi uluran tangan kepada mereka yang kurang mampu.
Sampai usia tua, Bhiksu Cheng Song melatih diri dengan lebih giat lagi, sering duduk bersila melafal Amituofo dengan giat sepanjang malam. Sampai pada awal bulan 1 tahun 1926, Bhiksu Cheng Song mengalami penyakit ringan.
Pada suatu malam, ia tiba-tiba bergumam, “Buddha telah datang menjemput saya, Buddha telah datang menjemput saya!”
Kemudian memanggil murid-muridnya untuk segera memberi hormat, dan mempersembahkan bunga. Berturut-turut selama 3 malam juga seperti demikian, kemudian, Bhiksu Cheng Song berbaring menghadap ke sisi kanan, dijemput oleh Buddha dan terlahir ke Alam Sukhavati.
Video :
《淨土聖賢錄》
民國澄松
澄松,少孤貧,久行傭於四川綿陽白衣庵。庵主見其誠樸,收為徒,即教以念佛,松遂奉行。師沒後,倍清儉,積以隆香火,崇像教。母下堂,老而貧,迎養,死以禮葬。待人厚,愍孤貧,常行利濟。晚年,修持益力,常徹夜趺坐念佛。民國十五年,正月初,小恙。忽夜半,自言佛來接我,呼徒頂禮,香花供養。三夜皆如此,遂吉祥而逝。