Minggu, 03 April 2022

JTSXL 25 - Kisah Bhiksuni Miao Cheng

 

 

Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)

Dinasti Qing (1636-1912), Kisah Bhiksuni Miao Cheng

 

Pada zaman Dinasti Qing, ada seorang Bhiksuni Miao Cheng. Ia adalah orang daerah Huzhou, Provinsi Zhejiang, putri dari keluarga He. Pintar bawaan lahir, mudah tercerahkan.

 

Saat masih kecil, penampilan dan perilaku Bhiksuni Miao Cheng sangat rapi dan agung, berbeda dengan anak-anak biasa. Ibunya senantiasa menaati Buddha Dharma dengan tulus. Setiap kali melihat Ibunya melafal Amituofo, ia juga ikut beranjali dan melafal Amituofo bersama dengan ibunya.

 

Pada usia 21 tahun, Bhiksuni Miao Cheng masih belum meninggalkan duniawi, ia menikah dengan seorang pelajar bermarga Wang yang berasal dari daerah yang sama.Tetapi belum sampai setengah tahun, suaminya meninggal.

 

Ayah mertuanya juga merupakan praktisi pelafal Amituofo yang memiliki keyakinan dan tekad kuat. Berhubung keluarganya miskin, setiap hari Bhiksuni Miao Cheng bekerja keras menenun kain, untuk membantu membiayai keluarganya, menjaga sepasang mertuanya dengan segenap hati.

 

Pagi dan malam Bhiksuni Miao Cheng membaca Avatamsaka Sutra, memfokuskan pikiran melafal Amituofo, sebagai jadwal kebaktian setiap hari. Demikianlah melatih diri berkesinambungan selama belasan tahun.

 

Kemudian, Ayah mertua-nya menjadi Bhiksu. Tidak lama kemudian, Ibu mertua-nya meninggal. Bhiksuni Miao Cheng pun pergi ke Vihara Guang Yan di kotanya dan menjadi Bhiksuni.

 

Kemudian, ia mengambil sila Bhiksuni. Ia melaksanakan sila dengan ketat, dan lebih fokus lagi untuk membaca sutra, melafal Amituofo dengan tekun. Bhiksuni Miao Cheng ikhlas menjalani kehidupan susah dan sederhana, bersikukuh tidak menggalang dana untuk memperbaiki taraf hidup.

 

Pada tahun ke-19 era pemerintahan Kaisar Qing Ren-zong yaitu tahun 1814 Masehi, Bhiksuni Miao Cheng menderita penyakit ringan. Ia berkata pada dayika di sampingnya, “Jodoh saya pada kehidupan ini telah usai, 3 hari kemudian, saya akan terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, kalian harus giat melatih Pintu Dharma Pelafalan Amituofo, kelak kita mungkin masih bisa bertemu di Alam Sukhavati, kalian jangan lupa apa yang saya katakan!”

 

Sampai pada hari ketiga, saat Bhiksuni Miao Cheng dengan posisi duduk bersila melafal Amituofo, ia tiba-tiba mengangkat kepala dan berkata, “Buddha Amitabha yang menjemput saya ke Alam Sukhavati telah tiba, saya pergi!”

 

Kemudian, ia memejamkan sepasang matanya, terlahir ke Alam Sukhavati dengan posisi duduk. Bhiksuni Miao Cheng berusia 47 tahun.

 

Video :

https://youtu.be/ywiDCosQgFI

 

《淨土聖賢錄》

清妙成

妙成,湖州菰城何氏女。生有慧性,髫年,即容止端莊,不同常兒。母故奉佛,每見母舉佛號,便合掌相和。年二十一,適同里王生,未半載,夫亡。翁亦信心念佛。顧家貧,成勤紡績,以供菽水。朝暮則誦華嚴,持佛號,為常課,如是十餘年。後翁出家為僧,姑繼亡,成亦投本城北門外廣嚴庵為尼。旋受具戒,持守嚴恪,益專志誦經念佛。甘棲淡泊,絕意攀援。嘉慶十九年,示微疾,語侍者曰,吾生緣已盡,後三日當西去。若輩幸自努力修持,或有見期,勿忘吾言。至第三日,正趺坐誦佛,忽舉首曰,接引佛已到,吾行矣,即瞑目而化,年四十七。 (染香續集)