Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)
Dinasti Qing (1636-1912), Kisah Bhiksuni Dao-wu
Pada zaman Dinasti Qing, ada seorang Bhiksuni bernama Shi Dao-wu, sebelumnya bermarga Wang, bernama Huixin, adalah orang daerah Huating Songjiang.
Sejak kecil, ia sudah kehilangan ayahnya, juga tidak ada saudara. Ia tinggal bersama nenek dan ibunya. Keluarganya sangat miskin, namun ia tetap mempertahankan kesuciannya dan tidak menikah.
Kemudian, ia menjadi Bhiksuni di Vihara Jixiang, lalu pergi ke Dizang Yuan mengambil sila. Ia melafal Amituofo dengan sangat tekun. Pada bulan Juni tahun 1833 Masehi, Ibu dari Bhiksuni Dao-wu melafal Amituofo dan terlahir ke Alam Sukhavati. Pada bulan Juli tahun yang sama, neneknya juga meninggal.
Tanggal 5 Agustus, Bhiksuni Dao-wu mengundang Bhiksu Dao-sheng, dan berkata padanya, “Hal besar di dunia ini, sudah saya selesaikan semua, saya akan segera pulang ke Alam Sukhavati, mohon Anda membantu mempersiapkan peti mati anggota Sangha.”
Keesokan harinya, Bhiksu Dao-wu mengundang semua orang untuk bersama-sama melafal Amituofo dengannya satu hari, sebagai jodoh membantunya terlahir ke Alam Sukhavati. Malam itu, ia membasuh diri dan mengganti pakaian.
Esok paginya, ia kembali mengumpulkan semua orang dan melafal Amituofo seharian. Sampai malam hari, ia memberitahu semua orang, “Buddha telah datang menjemput saya.” Kemudian, ia melafal Amituofo dengan posisi duduk bersila dan terlahir ke Alam Sukhavati.
Di kemudian hari, orang-orang berdebat, ada yang berpendapat, wanita mempunyai banyak rintangan bagaimana bisa terlahir ke Alam Sukhavati? Mereka berkata demikian, karena mereka tidak tahu bahwa tubuh makhluk terbentuk dari kekuatan karma masa lampau, dan berdasarkan bobot kekuatan karmanya, dibagi menjadi tubuh laki-laki atau tubuh perempuan.
Saat ini, walaupun Bhiksuni Dao-wu memiliki wujud perempuan, tetapi dia bertekad menjadi Bhiksuni. Rintangan karma yang diperbuatnya di masa lampau pasti akan lenyap, dengan ini pulang ke Alam Sukhavati, mencapai KeBuddhaan.
Tubuh perempuan dan tubuh laki-laki tidak kekal dan tidak ada yang bisa diperoleh, jadi mana ada halangan?
Video :
《淨土聖賢錄》
清道悟法師
道悟,字慧心,姓汪,松江華亭人。早喪父,寡兄弟,與祖母母氏同居。家甚貧,守貞不字。已而投吉祥庵出家。旋詣地藏院,受具戒,念佛精進。道光十三年,六月,母氏念佛而逝。七月,祖母亦逝。悟於八月五日,請戒師道生和尚,告曰,大事了畢,吾欲西歸,懇置龕一具。明日,邀眾念佛一天,以為助緣。是晚香湯澡浴。及旦,集眾念佛一永日。至夜告曰,佛來接引矣,跏趺而逝。 (楊蕅槎筆記)
論曰,或謂女人有三隔五礙,何以得生淨土。是不知眾生之身,皆由業造。視業輕重,而分男女。今以女身而決志出家,斯其宿業決定消除。以是而登清泰之鄉,成菩提之果,而女身男身,了不可得,復何有所隔礙哉。