Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)
Periode Tiongkok Nasionalis (1912-1949), Kisah Bhiksu Kong San
Pada periode Tiongkok Nasionalis, ada seorang Bhiksu Kong San, marga awamnya Liu, adalah orang daerah Haicheng, Provinsi Liaoning. Dari generasi ke generasi, ia berbisnis pot keramik.
Sebelum menjadi Bhiksu, ia sudah sangat suka berdana. Saat Vihara Leng Yan di kota Yingkou dibangun, semua peralatan dari pot keramik disumbang olehnya. Dua tahun kemudian, Vihara Leng Yan selesai dibangun, Bhiksu Kong San sadar bahwa kehidupan ini bagaikan khayalan dan mimpi, ia pun menjadi Bhiksu dan ditahbiskan oleh Master Tuo Chen di Vihara Zhen He di daerah yang sama.
Setelah mengambil sila KeBhiksuan, Bhiksu Kong San menetap di Vihara Long Quan di Distrik Qianshan dan mempelajari Tripitaka, melatih Pintu Dharma Tanah Suci, siang malam melafal Amituofo dengan giat dan tidak bermalasan.
Sampai pada tahun 1929, Bhiksu Kong San mendengar bahwa Master Di Xian menyelenggarakan upacara pengambilan sila di Vihara Ji Le di Harbin. Jadi tidak peduli seberapa jauh perjalanannya, Bhiksu Kong San akhirnya sampai ke Vihara Ji Le, serta mengajukan diri untuk merawat dan merebus obat untuk anggota Sangha yang baru.
Saat itu kebetulan musim panas, cuaca sangatlah panas, dari 10 orang, ada 3-4 orang yang sakit. Bhiksu Kong San menyiapkan obat untuk mereka, merebus obat herbal, tidak beristirahat siang dan malam. Setiap kali melihat pasien menderita, ia sangat bersimpati, dan ingin mewakili mereka untuk menanggung penderitaan tersebut.
Suatu hari, Bhiksu Kong San sakit ringan, lalu berkata pada Master Ru Guang, “Murid tidak lama lagi akan terlahir ke Alam Sukhavati, mohon Guru ber-Maitri Karuna mengatur tempat yang tenang buat diriku, agar saya terlahir ke Alam Sukhavati.”
Setelah Master Ru Guang mendengarnya, ia pun menyetujuinya, dan menanyakan kapan waktunya. Bhiksu Kong San berkata, “Tidak lebih dari 10 hari.” Kemudian, berita ini pun tersebar, tetapi orang-orang tidak percaya.
Keesokan paginya, Bhiksu Kong San pindah ke kuti di bagian timur Vihara, sebuah kamar yang bersih dan tenang. Master Ru Guang berkata padanya untuk istirahat dengan baik, tetapi Bhiksu Kong San malah berkata, “Hari ini saya akan terlahir ke Alam Sukhavati, tidak ada waktu untuk beristirahat lagi, setelah saya meninggal, semoga tubuh saya bisa secepatnya dikremasikan, dengan demikian, harapan saya pun terpenuhi.”
Setelah Master Ru Guang mendengarnya, ia pun menyetujuinya dengan sungguh-sungguh. Kemudian, Bhiksu Kong San memejamkan sepasang matanya, duduk bersila dan beranjali melafal Amituofo berkesinambungan. Saat itu, anggota Sangha maupun umat awam ada 80 orang lebih, bersama-sama melafal Amituofo membantunya terlahir ke Alam Sukhavati.
Master Ru Guang memintanya untuk mengucapkan sebuah syair sebelum ia meninggal, Bhiksu Kong San berkata, “Bisa berkata, tidak bisa melaksanakan, merupakan kebijaksanaan palsu.” Setelah selesai berkata, Bhiksu Kong San pun terlahir ke Alam Sukhavati dengan posisi duduk. Saat itu tanggal 13 Mei 1929.
Dua hari kemudian, saat jenazah Bhiksu Kong San akan dimasukkan ke keranda, ia masih tetap duduk tegak seperti masih hidup, di sekitar jasadnya tidak ada serangga maupun lalat, bahkan selalu tercium keharuman istimewa. Sampai pada saat kremasi, orang-orang mencium aroma kayu cendana.
Video :
《淨土聖賢錄》
民國空三
空三,姓劉,奉天海城人。素業陶,好布施,營口楞嚴寺興修,凡瓴甋之屬,皆其資助。二年餘,寺落成。自惟人生夢幻,乃於本縣鎮河寺,禮脫塵師披剃。受戒後,於千山龍泉寺閱藏,兼修淨業,晝夜精勤念佛。民國十八年,聞諦閑法師至哈爾濱極樂寺傳戒,遂遠道來寺,自請任照應新戒湯藥執。時值夏令,暑熱熏蒸,患病者十有三四。三稱藥量水,昕宵不息。閔人痛苦,幾欲以身代。一日微恙,對如光師曰,弟子不久當生西方,求師慈悲,賜一清淨所,以圖方便。如許之,詢以時日。曰,不出十日。眾未之信。翌晨,移寺東清潔室中,囑靜養。三曰,今日即當往生,無靜養時,冀將遺骸速火化,於願已足。如師敬諾。三跏趺閉目,合掌念佛不休。時緇素八十餘人,共宣佛號,助之往生。如師請說偈。三曰,能說不能行,終是假智慧。語訖,坐化,時五月十三日也。逾兩日始入龕,端坐如生,旁無蠅蚋,且時聞異香。茶毗時,人皆聞栴檀氣。 (潘對鳧述)