Minggu, 24 Oktober 2021

JTSXL 08 - Kisah Praktisi Zhu

 

 

Kutipan “Jing Tu Sheng Xian Lu” (Kisah Para Praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati)

Periode Tiongkok Nasionalis (1912-1949), Kisah Praktisi Zhu

 

Pada Periode Tiongkok Nasionalis, ada seorang wanita bermarga Zhu, suaminya bermarga Zhang. Sejak kecil, ia sangat menghormati Bodhisattva Avalokitesvara, serta yakin pada Hukum Karma, berbakti dan hormat pada orang yang lebih tua, menyayangi orang yang lebih muda, suka berbuat kebaikan.

 

Pada saat praktisi Zhu berusia 68 tahun, setelah mendengar anaknya menjelaskan manfaat dari melatih Pintu Dharma Tanah Suci, ia mulai bervegetarian dan melafal Amituofo.

 

Selama kurun waktu belasan tahun sejak membangkitkan niat awal, setiap pagi dan malam, praktisi Zhu melafal Amituofo sebanyak 10 ribu lafalan, sisa waktunya, ia melafal Amituofo dalam hati.

 

Dalam waktu 2 tahun terakhirnya, untuk menghindari gangguan dari luar, praktisi Zhu sering duduk mengheningkan diri di satu ruangan,melafal Amituofo dengan giat dan tidak bermalasan.

 

Setahun menjelang ajal, praktisi Zhu jatuh sakit, selama dua tiga hari berturut-turut, ia tidak makan, juga tidak berbicara, bahkan denyut nadinya sudah tidak ada. Tetapi praktisi Zhu tetap bisa duduk menghadap arah Barat, dan tidak tampak menderita sama sekali.

 

Setelah ia sembuh, keluarga bertanya padanya, apa yang terjadi waktu itu. Praktisi Zhu berkata, saat itu ia merasa dirinya duduk di atas teratai, dan dalam hatinya sangat bersukacita.

 

Sampai sekitar bulan Juni tahun 1931, penyakit Malaria-nya kambuh, jadi, putra-nya memimpin anggota keluarga, setiap hari melafal Amituofo untuk-nya secara bergantian.

 

Sehari menjelang ajalnya, praktisi Zhu berkata pada keluarganya, masih ada waktu 1 atau 2 hari sebelum saya pergi, kalian boleh istirahat dulu untuk sementara waktu, tetapi pakaian, sepatu dan lainnya yang dipakai saat meninggal, bantulah saya untuk mengenakannya dulu.

 

Akhirnya, hingga hari kedua, sekitar pukul 10 pagi, praktisi Zhu duduk bersila menghadap arah Barat, sepasang matanya terpejam, tidak berbicara lagi. Jadi, putranya menuntun keluarganya duduk mengelilinginya, membantunya melafal Amituofo.

 

Baru saja melafal Amituofo, belum sampai 20 menit, praktisi Zhu pun terlahir ke Alam Sukhavati dengan posisi duduk dan wajah tersenyum.

 

Setelah 12 jam kemudian, seluruh tubuhnya telah dingin, hanya puncak kepalanya yang masih hangat. Yang paling menakjubkan adalah, saat praktisi Zhu dimakamkan, cucu perempuan-nya pingsan karena terlalu sedih.

 

Saat cucunya sadar, ia memberitahu semua orang, tadi saya melihat cahaya cemerlang di arah Barat, Bodhisattva Avalokitesvara memegang ranting Yangliu di tanganNya, memimpin barisan Bodhisattva lainnya yang tidak terhitung, turun dari angkasa, juga melihat ibu dan nenek saya. Mereka berdua juga bersama-sama mengikuti Bodhisattva dari belakang.

 

Penampilan mereka begitu berwibawa dan bercahaya, sangat berbeda dengan pada saat mereka masih hidup.Segala sesuatu tampak begitu agung dan cemerlang! Saat saya melihat semua ini, tidak ada lagi kesedihan dan penderitaan! Kebahagiaan dari dalam lubuk hati saya itu, sama sekali tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

 

Ibu, yang berarti menantu dari praktisi Zhu, beberapa tahun yang lalu, juga melafal Amituofo dan terlahir ke Alam Sukhavati dengan posisi duduk. Kemudian disahkan oleh Master Yin Guang bahwa ia telah terlahir ke Alam Sukhavati. Nenek, yang disebutkan adalah praktisi Zhu.

 

Disebutkan bahwa, semua orang yang telahir di Alam Sukhavati, tidak peduli pria, wanita, tua, muda, semuanya akan berubah menjadi penampilan laki-laki. Cucunya melihat ibu dan neneknya sebagai penampilan wanita, ini adalah berkat welas asih dari Buddha dan Bodhisattva untuk menunjukkan kepadanya, penampilan asli dari orang meninggal yang dia kenal, bukan berarti tidak berubah menjadi laki-laki. Semoga orang yang membaca ini, tidak perlu meragukan dan mempertanyakannya.

 

Video :

https://youtu.be/UhJpr3scUd4

 

朱氏,适章姓。自幼即敬奉观音大士,深信因果,孝慈乐善。迨六十八岁,闻其子说净土利益,即长斋念佛,历十余年。自发心以来,每早晚,共念佛号一万声,余则随时默念。近二年,因避烦扰,常静坐一室,念佛更加密切。前年抱病,有二三日不食不言,手脉全无,犹能向西静坐,毫无痛苦状。愈后,家人询问当时情境,答谓,觉坐莲华,心甚愉快。至民国近二十年左右之六月间,复患寒热病,其子日率眷属轮班念佛。逝世前一日,向家属曰,吾尚有一二日,汝等可暂休息,但衣鞋等件,则要换好。至第二日巳刻,即面西端坐,垂目不言。其子复率眷属,环绕念佛。不二十分钟,即安然坐逝,面容怡悦,数小时后,顶犹温。最奇者,当朱氏入殓时,其孙女,因哀痛过甚,致昏迷。及醒,,曾见西方大放光明,观世音菩萨,手执杨枝,率同无数菩萨,从空而至。见其母亲,(即朱氏之媳某氏,亦于前数年,念佛坐逝,曾经印光法师证明生西。)与祖母(即朱氏)相随在后,神情光彩,与生前大不相同,一切景物,庄严灿烂。睹此,哀痛顿忘,中心愉悦,莫可言喻。